Aku tak bisa menunggu terbitnya matahari, nafasku untukmu hanya bisa bertahan sampai di ujung malam dan sebelum matahari membuka matanya. Banyak bintang menyapaku ketika aku menanti terbitnya matahari dan aku pun menemukan bintang yang mau menyinariku setiap malam. Penantian ini menggelapkan hatiku, meredupkan jiwaku. Ya, seperti itulah aku dan dahaga cinta ini.
Hari yang lalu di padang harapan saat mencari setetes cinta yang tak pernah kutemukan bagai terik matahari yang dibawa oleh angin, yang sesekali menyejukkanku tetapi kemudian menghanguskanku. Aku merasa cinta ini membodohiku dan terkadang pula aku merasa cinta ini menenangkanku.
Aku tak sanggup lagi menantang waktu dan ia pun kini seakan menendangku keluar dari lingkarannya. Aku tersapu oleh riak-riak kesengsaraan, terlarut dalam pasangnya air laut kesedihan, terhanyut dalam penantian, tenggelam dalam ombak derita. Setelah lama tenggelam, aku pun mencoba menyelam ke dasar yang lebih dalam lagi, dimana aku mencoba merenungi apa yang telah salah dalam langkahku, lalu setelah aku sadar dan memahami makna dari apa yang telah terjadi selama ini, aku pun berenang ke tepian untuk menggapai hidup dan hati yang baru.
Hujan yang jatuh menuju bumi membasahi atap-atap hatiku dan kemudian memudarkan dinding hatiku membuatku sedikit melupakanmu. Aku merasa bahwa matahari tak akan pernah menyinariku dan sinarnya pun tak akan bisa membangkitkan jiwa yang telah tenggelam di dalam pasir derita. Cinta ini telah terpendam di tumpukan tanah perasaanku dan ditutupi oleh pohon-pohon penasaran.
Original created By : Revan aditya
Sabtu, 06 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
pass skli ma kisah ku,.....
membuat hti ini tersentuh,....
suatu keputusan mutlak yang di buat hati tdk akan nah bohong.....
itu yg wajib qt percayai bhwa hati tdk pernah berbohong..
hati pasti mnerima apapun yang qt rasakan.
sedih....
senang...
bhagia....
gundah....
galau...
bahkan kebimbangan dlm menunggu terbitnya matahari...... ^_^
Posting Komentar