Sabtu, 06 Februari 2010

HARI TERMAKAN WAKTU

Waktu telah memakan hari dan hari telah merenggut waktu. Banyak hal yang tertampung dalam hati dan tak pernah mampu terungkapkan karena malam begitu cepat menelan matahari.
Hari ini dan esok, mungkin hal ini masih terpendam, keberanianku menentang panas matahari tak seperti keberanianku ketika berbicara padamu, bibirku mengkerut, kakiku lemas dan hati serasa mau meledak ketika engkau berlalu dihadapanku.
Jejak kaki hari masih membekas dalam pikiran dan saat pertama aku melihat pun masih melekat dalam hati yang akhirnya mempengaruhi langkah-langkah dalam otakku untuk selalu menjadikanmu tujuanku.
Memang tak banyak hal yang membuatmu mengingatku, tapi banyak hal membuatku mengingatmu.
Aku berbicara padamu ketika engkau tertidur, mungkin tak terasa tapi mimpi akan menyampaikannya padamu. Teriakanku mungkin tak terdengar karena engkau berada di kejauhan tapi apabila engkau percaya maka angin akan mengantarkan teriakanku bersama isi hati padamu.
Waktu telah memejamkan hari tetapi mataku masih selalu terbuka untuk melihat kedatanganmu untuk menjemputku. Rohku masih menyatu dengan jasadku untuk menyambutmu ketika engkau datang dengan keindahan.
Begitu banyak wajah-wajah waktu yang tak kukenal menghampiriku ketika aku berjalan di lorong-lorong hari dimana aku mencarimu, dengan tetesan panasnya airmata aku berharap bertemu denganmu. Dan seketika saja tamparan angin membangunkanku dalam buaianmu.___
Bara hati tak mampu lagi didinginkan oleh malam, kini dengan cinta yang utuh aku menaruh hati padamu. Semoga engkau mampu menyejukkan hati yang telah lama terbakar dalam panggangan hari, dengan harapan diri ini takkan hangus menerima kenyataan.
Original created By : Revan aditya

Tidak ada komentar: