Sabtu, 06 Februari 2010

HIDUPKU ADALAH SEBUAH KISAH KESENGSARAAN

Kemarin aku sendirian di dunia ini,dan kesendirianku sebengis kematian, diriku sendirian bagai sekuntum bunga dalam bayangan batu cadas dan tak ada yang mempedulikanku. Hari ini jiwaku sadar,dan menyaksikan engkau berdiri di sampingku dengan wajah berseri-seri. Aku tak berdaya di hadapanmu, bahkan menyentuhmu pun ketika melihatmu aku tak mampu.
Terpaan udara terasa panas, namun cahaya matahari terasa sejuk saat engkau berdiri di sisiku. Menit itu, kekasihku menyatukan masa lalu jiwaku dengan masa depannya, dia bagai sekuntum mawar putih yang muncul dari jantung kegelapan bumi ke cahaya siang hari sedangkan diriku bagai sepatah kata yang tak bersuara di dalam pikiran malam. Hanya itu yang kusaksikan dan tak melihat apapun selain diriku sendiri yang kesakitan. Akhirnya aku tunduk kepada suatu hukum sementara yang tiada berawal dan tiada berakhir, dia adalah cinta yang perkasa, duduk di palung di dalam dadaku, cinta yang molek, di bendung dengan pakaian keramahan, keramahan yang terbaring menyusu pada payudara jiwa. Dia turun di atas diriku dari lingkaran cahaya di ketinggian dan memandangku dengan matanya, bercakap padaku dengan lidahnya. Dia menemukanku sedang tertidur di dalam kesedihan hatiku dan membisikkan rahasia menakjubkan kedalam telingaku hingga pikiranku berpaling menuju tempat kenangan namun setelah beberapa kali rembulan dan matahari bergantian mengelilingi diriku baru pikiranku bisa kembali ke alam kenyataan. Lalu ku pejamkan mataku lagi, mencoba untuk kembali ke panggung mimpi-mimpi lagi namun tak kusaksikan apapun disana kecuali wajahku dan aku memandang wajahku dan aku melihat suatu kesedihan di sana, kuperiksa kesedihan ini dan kutemukan dirinya bisu lalu hilang di antara celah-celah silaunya cahaya.
Di manakah engkau kekasih, aku mendengar dan merasakan kehadiranmu namun tak melihatmu, bicaralah dan tak seorang pun selain diriku yang akan mendengar kata-katamu karena sang malam telah membuai seluruh mahluk ke dalam tidurnya. Apakah diriku ini masih engkau ijinkan untuk bertanya, kemanakah lidahmu yang sering menyebut namaku kekasih, pikiranmu yang selalu memimpikanku, ciumanmu yang menghangatkanku kala kedinginan hari membekukan diriku serta genggaman tanganmu yang seakan tak ingin melepas kepergianku. Kemanakah perginya semua itu, mungkinkah ia terbawa sang waktu yang sombong, Apakah engkau berubah-ubah seperti zaman. Ku sujudkan tubuhku yang lemah ini dihadapanmu, ku mohon kembalilah seperti yang dulu, dimana bayanganku selalu disisimu dan menjagamu.
Apakah engkau kekasihku yang lemah, tumbal hukum manusia, engkau menderita dan penderitaanmu buah ketidaktegaranmu, tapi janganlah berputus asa, sebab di balik kerancuan dunia ini, di balik semua benda terdapat suatu kekuatan yaitu keadilan dan belas-kasihan serta cinta dan keharuan
Cinta ada dan tiada karena cinta adalah rahasia alam dan apa yang kucintai kini akan kucintai sampai akhir hidupku yaitu engkau kekasih. Karena cinta ialah semua hidupku yang dapat kucapai dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya. Tak akan aku tukar duka cita hatiku demi kebahagian khalayak dan tak akan kutumpahkan air mata kesedihan yang mengalir dari tiap bagian diriku berubah menjadi gelak tawa, ku ingin diriku tetaplah manusia yang mencintai tapi apakah suatu saat aku akan dicintai pula. Kupejamkan mataku saat mengingatmu agar kenangan cinta terus ada dihati, kutenangkan jiwa saat anganku tertuju untukmu dan membiarkan waktu menggilas hari-hariku yang sepi.
Aku meneteskan air mata berharap air mata itu mampu menyucikan hatiku dan memberiku pemahaman rahasia kehidupan dan hal gaib yang tersembunyi. Setetes air mataku itu menyatukan aku dengan mereka yang patah hati dan menjadikan hidupku sebuah kisah kesengsaraan. Jiwaku menjadi teman yang melipur lara kala hari menyiksaku, menasehatiku kala kemalangan menimpa hidup secara berlipat ganda, aku terkurung dalam terali hari yang menghimpit.

Original created By : Revan aditya

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Apakah engkau kekasihku yang lemah, tumbal hukum manusia, engkau menderita dan penderitaanmu buah ketidaktegaranmu, tapi janganlah berputus asa, sebab di balik kerancuan dunia ini, di balik semua benda terdapat suatu kekuatan yaitu keadilan dan belas-kasihan serta cinta dan keharuan
Cinta ada dan tiada karena cinta adalah rahasia alam dan apa yang kucintai kini akan kucintai sampai akhir hidupku yaitu engkau kekasihKu.

kata2 itu seakan sedang bercerita ttng ku,...
terkadang kurasakan sebegitu indah kah aku menjaga hatinya,...??
namun di kenyataan yang kulihat adalah begitu indah dia menjaga hati untuk orang lain,..
meskipun dia tlah di paksa meminum racun dunia yang di suguhkan ke dalam gelasnya...
tapi ini lah kenyataan hhidup ,dimana aku harus berjalan bukan menunduk...