Selasa, 12 Mei 2009

(BIDADARI) YANG TERLUPAKAN

Retakan telah membelah hatiku akibat guncangan perasaan, rasa yang ada telah pudar seiring longsoran tebing-tebing cinta. Kata-kata yang timbul serasa menyayat-nyayat, berderai-derai seperti air terjun, meraung seperti jiwa yang tersesat, merintih seperti arwah yang tak diterima bumi, kencang berbisik laksana awan, marah laksana topan, memekakkan laksana ledakan gunung merapi kemudian tenang laksana danau di tengah rimba raya. Aku ingin memecah bumi, merobek-robek langit, serta mengunyah kata-katamu dan memuntahkannya di wajah hari.
Angin telah mengiris-iris hatiku, bagai seribu pisau yang menancap di tanah yang di jatuhkan dari langit. Perih Membuatku luka tapi tak melukaiku, menyakitiku tapi tak membunuhku, menyesakkanku tapi tak membuatku diam.
Aku dan dia adalah kisah yang sering di hujani mulut-mulut pencemburu, yang ternyata kini mulut ini mampu meruntuhkan istana yang ku bangun dengan kepercayaan dan kesetiaan. Matahari itu kini tak dapat menyinariku lagi akibat pohon-pohon yang lain telah meninggi dan menghalangiku dari sinarnya.
Dunia telah membuatku lupa, lupa akan rasa yang telah diberinya, rasa yang di jatuhkan dari keindahan malam yang dititipkan pada bintang yang datang padaku melalui bidadari yang membentuk dirinya. Ada wajahnya dalam ingatanku yang menjadi duri dalam mataku hingga aku takkan mampu menutup mataku tanpa melepasnya dari benakku. Namun bidadari yang datang padaku bukanlah milikku apalagi untukku walau dia pernah ada bersamaku. Banyak catatan hari yang membuatku akan selalu mengingatnya, catatan yang dulu kelam akan kelam kembali tanpanya, hari yang dulu hitam akan kembali hitam tanpanya.
Inilah kemarau yang menerpa hati yang di porak-porandakan topan yang dikeringkan matahari dan dihancurkan waktu.
Aku ingin ada dia, tapi dia tak akan pernah ada lagi karena dia tercipta bukan untukku. Engkau menutup mata dan menulikan telinga untuk melupakanku dan aku pun akan menghapus pikiranku untuk melupakanmu.
Kehancuran menyadarkanku pada arti rasa memiliki, memahami dan mengasihi. Cintaku takkan pernah dapat memiliki apa yang tak ditakdirkan padaku.

DATANGLAH PADANYA DAN AKU AKAN KEMBALI KEPADA-NYA
TERIMA KASIH TELAH MEMBUATKU MENGINGAT KEBERADAANMU

Original Created By: Revan Aditya

Tidak ada komentar: